Apakah obsesi kita dengan video dan budaya selebritas terlalu jauh!

Beberapa orang di masyarakat sangat menghormati selebriti sehingga bisa membuat mereka tegang. Dari aktor Hollywood, musisi dan bintang olahraga, orang-orang mengidolakan mereka, mengikuti setiap gerakan mereka dan memperlakukan mereka sebagai makhluk ilahi.

Tentu saja ada bisnis besar yang dibuat dari orang kaya dan terkenal. Situs web dan majalah seperti TMZ.com, CelebritySequence.com dan Perez Hilton semuanya menarik perhatian kita dengan video dan kolom gosip selebriti mereka.

Ini menjadi tempat umum bagi cerita tentang selebritas untuk menjadi berita utama di berbagai acara dunia lainnya. Kita sering berpikir bahwa budaya selebritas kita telah menjadi fenomena modern, tetapi sejauh Romawi kuno dan Yunani, orang-orang mengidolakan anggota keluarga kerajaan dan anggota bangsawan lainnya.

Sangat normal bagi orang untuk membandingkan diri mereka dengan orang lain, tetapi budaya selebritas ini sudah terlalu jauh, dan apakah kita semua benar-benar ingin melihat liputan video dan foto selebritas yang ada di mana-mana ini.

Satu aliran pemikiran adalah bahwa keinginan kita untuk menemukan rahasia kotor para selebritis adalah bentuk pelarian dari kehidupan kita sendiri - terutama jika ada skandal, maka entah bagaimana itu membuat kita merasa lebih baik tentang diri kita sendiri. Orang Jerman bahkan punya kata untuk ini - mereka menyebutnya 'Schadenfreude' - menikmati kesenangan orang lain.

Alasan paling umum yang orang berikan di balik budaya selebriti adalah keinginan untuk suatu hari menjadi terkenal juga. Sangat mudah untuk memahami mengapa orang menginginkan ini. Berjalan menuruni karpet merah, menjadi pusat perhatian sementara dikelilingi oleh pengagum iri, jet pribadi, mendapatkan makanan gratis di restoran top dan dihiasi pakaian yang paling modis dan glamor.

Bagaimana dengan selebritis yang kita ikuti, bagaimana rasanya hidup di ujung penerima semua perhatian ini? Harga ketenaran bisa tinggi. Mereka diarak di depan seluruh dunia, setiap detail kecil tentang penampilan dan perilaku mereka dianalisis oleh orang asing. Privasi pribadi tampaknya menjadi terlarang ketika para paparazzi mengikuti mereka ke mana-mana. Sementara sebagian besar dari kita pada suatu saat harus menghadapi kritik dari teman dan keluarga kita, selebriti harus menanggung tuduhan surat kabar dan majalah tabloid.

Jadi apa artinya semua ini? James Houran, seorang psikolog dari Fakultas Kedokteran Universitas Illinois Selatan mengatakan, "Kita sebagai masyarakat menjadi terlalu sibuk dengan selebriti dan gambar fantasi yang ditimbulkannya". Setelah mensurvei lebih dari enam ratus orang, tim peneliti James Houran mengidentifikasi kondisi kejiwaan yang mereka sebut 'celebrity worship syndrome'. Ini adalah minat yang tidak sehat dalam kehidupan orang kaya dan terkenal. Menurut para peneliti, sekitar sepertiga dari kita memiliki tingkat tertentu. James Houran selanjutnya mengatakan, "Selebriti bukan lagi orang yang memiliki bakat dan atribut khusus". "Banyak selebriti yang sekadar memasarkan produk."

Antropolog Francisco Gil-White dari University of Pennsylvania mengatakan, "Manusia, tidak seperti spesies lain, memperoleh sebagian besar informasi mereka tentang dunia dari manusia lain." Dia melanjutkan dengan mengatakan, "Kami dipilih tidak hanya untuk membuat peringkat individu yang sukses tinggi dan lebih memilih mereka sebagai model, tetapi juga untuk mencium mereka untuk membuat mereka lebih memilih kami sebagai mitra interaksional."